Header Ads

Selamat Datang di Blog BELAJAR BERSAMA PAK NDIN - 3M : 1) Memakai masker, 2) Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, 3). Menjaga Jarak

Rangkuman Tema 8 - IPA

 C. Rangkuman Muatan IPA

Kompetensi Dasar
3.8Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi Bumi serta terjadinya gerhana bulan dan gerhana Matahari
4.8
Membuat model gerhana bulan dan gerhana Matahari

Subtema 1 : Perbedaan Waktu dan Pengaruhnya
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya dari arah barat ke timur selama sehari (24 jam) yang mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Perhitungan rotasi bumi dimulai sejak matahari terbit sampai dengan matahari selanjutnya terbit. Karena proses rotasi bumi ini, maka matahari yang kita lihat seperti sedang bergerak dari timur ke barat. Padahal kenyataannya matahari hanya diam saja dan yang berputar adalah planet bumi.

Akibat Rotasi Bumi
Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya beberapa peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
  1. Terjadinya siang dan malam. Bukan hanya itu, dengan adanya perubahan siang dan malam, maka kamu akan merasakan perbedaan suhu di pagi hari dan malam hari. Dengan demikian, terjadinya pergantian siang dan malam membuat bumi dibagi menjadi dua bagian. Bagian yang satu mengarah ke matahari (siang hari), kemudian bagian lainnya tidak mengarah ke matahari (malam hari).
  2. Membelokkan arah angin dan arus laut. Dengan rotasi bumi, maka arah angin akan dibelokkan. Pembelokkan angin sekaligus membelokkan arus laut. Angin yang berbelok dari daerah satu ke daerah lainnya akan sangat bermanfaat karena kita bisa merasakan kesejukan. Pembelokkan angin akan mengurangi kecepatan angin sehingga tingkat kerusakan yang berasal dari angin akan ikut berkurang. Sementara itu, arus laut akan bergerak sesuai dengan pembelokkan angin. Misalnya, arus laut di belahan bumi bagian barat bergerak berlawanan dengan arah jarum jam. Sedangkan, di belahan bumi bagian utara, arus laut bergerak sesuai arah jarum jam.
  3. Gerak semu harian matahari. Dinamakan sebagai gerak semu matahari karena matahari seperti bergerak sepanjang hari. Pergerakan yang dimaksud, seperti saat pagi matahari akan terbit dari timur, saat siang hari matahari berada di atas kepala kita, dan saat sore hari matahari akan terbenam di barat. Meskipun matahari terlihat seperti sedang bergerak, tetapi kenyataannya matahari hanya diam saja. Dengan kata lain, gerak semu harian matahari merupakan akibat dari rotasi bumi.
  4. Membentuk zona waktu yang berbeda. Dengan adanya rotasi bumi, maka akan ada zona waktu yang berbeda. Seperti halnya Indonesia yang mempunyai tiga zona waktu yang berbeda, yaitu Waktu Indonesia bagian barat (WIB), Waktu Indonesia bagian tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur (WIT). Ketiga zona waktu tersebut berjarak satu jam. Misalkan waktu di WIB pukul 9 pagi, maka di WITA pukul 10 pagi, dan waktu di WIT pukul 11 pagi

Wilayah belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan
WaktuBelahan Bumi UtaraBelahan Bumi Selatan
21 Juni - 23 SeptPanasDingin
23 Sept - 22 DesGugurSemi
22 Des - 21 MaretDinginPanas
21 Maret – 21 JuniSemiGugur

Subtema 2 : Bumiku dan Musimnya
Gerhana Bulan
Gerhana bulan hanya mungkin terjadi pada malam hari ketika bulan purnama. Gerhana bulan terjadi ketika kedudukan Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk garis lurus. Kedudukan Bumi berada di antara Bulan dan Matahari. Pada waktu gerhana bulan, cahaya Matahari yang seharusnya diterima Bulan terhalangi Bumi. Bulan berada dalam bayang-bayang Bumi. Bayang-bayang Bumi ada dua macam, yaitu umbra dan penumbra.

Ada dua macam gerhana bulan, yaitu gerhana bulan total dan gerhana bulan sebagian. Gerhana bulan total terjadi ketika posisi Bulan berada pada umbra Bumi sehingga Bulan tertutup penuh oleh bayangan Bumi. Adapun gerhana bulan sebagian terjadi ketika hanya setengah bagian Bulan masuk ke dalam umbra Bumi. Bulan bergerak dan masuk ke daerah penumbra Bumi.

Gerakan Bulan
Berikut jenis gerakan bulan beserta akibatnya.

a. Rotasi Bulan
Sama halnya Bumi dan planet lainnya, Bulan juga berputar pada porosnya atau berotasi. Waktu yang diperlukan Bulan untuk melakukan satu kali rotasi sama dengan waktu yang diperlukan Bulan untuk berevolusi mengelilingi Bumi. Dapat dikatakan bahwa periode rotasi bulan sama dengan periode revolusinya. Hal itu menyebabkan permukaan Bulan yang menghadap Bumi akan selalu terlihat sama.

b. Revolusi Bulan Mengelilingi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bulan juga bergerak mengelilingi Bumi yang disebut revolusi bulan. Akibat revolusi, Bulan akan tampak berubah-ubah jika dilihat dari bumi, perubahan ini disebut fase bulan. Fase bulan dipengaruhi oleh posisi Bulan terhadap Bumi dan Matahari.

c. Revolusi Bulan Mengelilingi Matahari
Selain berputar pada porosnya dan bergerak mengelilingi Bumi, Bulan juga bergerak mengelilingi Matahari. Karena Bulan merupakan satelit alami Bumi yang selalu bergerak mengiringi Bumi, ketika Bumi bergerak mengeliling Matahari, Bulan pun melakukan hal yang sama. Waktu yang diperlukan Bulan mengelilingi Matahari sama dengan waktu yang diperlukan Bumi mengelilingi Matahari. Dapat disimpulkan bahwa dalam 1 tahun, Bulan hanya satu kali bergerak mengelilingi Matahari dan dua belas kali bergerak mengelilingi Bumi. Hal inilah yang menyebabkan ada 12 bulan selama 1 tahun di dalam kalender. Manusia hanya dapat merasakan akibat yang ditimbulkan oleh gerakan Bulan,
baik gerak rotasi maupun gerak revolusi.

Berikut akibat-akibat gerak bulan.
  1. Adanya fase-fase bulan
  2. Terjadinya pasang surut air laut
  3. Terjadinya gerhana
  4. Permukaan Bulan yang terlihat dari Bumi selalu sama


Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari jika dilihat dari bumi.
Fase Fase Bulan
  • Fase bulan mati juga disebut dengan bulan baru. Pada fase ini permukaan bulan yang mendapat cahaya matahari membelakangi bumi sehingga bulan tidak terlihat dari bumi dengan mata telanjang.(Hari ke-1).
  • Fase bulan sabit mulai terlihat dari bumi dengan mata telanjang dan bentuknya menyerupai bentuk sabit.(Hari ke-4 dan 25)
  • Pada fase bulan separuh, separuh permukaan bulan yang memantulkan cahaya matahari menghadap ke bumi.(Hari ke-8 dan 21)
  • Fase bulan bungkuk (cembung). Pada fase ini bulan terlihat cembung atau hampir penuh.(Hari ke-11 dan 17)
  • Fase bulan purnama. Pada fase ini semua permukaan bulan yang mendapat dan memantulkan cahaya matahari menghadap ke bumi. dari bumi bulan terlihat satu lingkaran penuh. (hari ke-14) Setelah fase purnama bulan terus mengecil dan kembali menjadi fase bulan separuh, fase bulan sabit dan fase bulan mati atau fase bulan baru lagi.


Subtema 3 : Bumi, Matahari, dan Bulan
Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi pada siang hari ketika bulan baru atau bulan mati. Gerhana matahari terjadi ketika Bulan, Bumi, dan Matahari dalam satu garis lurus. Kedudukan Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Kedudukan tersebut menyebabkan cahaya Matahari ke Bumi terhalang oleh Bulan. Karena terhalang oleh Bulan, keadaan yang terang berangsur-angsur menjadi gelap. Saat terjadi gerhana matahari, bayangan Bulan akan menutupi Bumi. Oleh karena Bulan lebih kecil daripada Bumi, hanya sebagian tempat saja yang mengalami gerhana matahari.

Ada tiga jenis gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin. Gerhana matahari total hanya terjadi di permukaan bumi yang terkena bayangan umbra Bulan. Gerhana matahari total selalu diawali dan diakhiri oleh gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari sebagian terjadi di permukaan Bumi yang terkena bayangan penumbra Bulan. Adapun gerhana matahari cincin terjadi di permukaan Bumi yang terkena lanjutan bayang-bayang inti. Hal itu terjadi karena Bulan berada pada titik terjauhnya dari Bumi.

Gerhana Bulan
Gerhana bulan merupakan suatu peristiwa yang terjadi dimana kedudukan matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus, sehingga bayangan Bumi menutupi sebagian ataupun keseluruhan Bulan. Proses terjadinya gerhana bulan ini dimulai saat Bumi berada di antara Matahari dan juga Bulan pada satu garis yang sama. Hal ini mengakibatkan sinar Matahari tidak sampai ke Bulan karena terhalang oleh Bumi.

Gerhana bulan ini bisa terjadi karena pada saat Bumi berada di antara Matahari dan juga Bulan dalam posisi sejajar seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada hal demikian Bumi akan menghalangi sinar Matahari yang menuju ke Bulan, sehingga permukaan Bulan akan tertutupi oleh bayangan Bumi.

Proses terjadinya gerhana bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan Matahari, meskipun perbedaan waktunya hanya beberapa menit saja.

Seperti halnya gerhana matahari, proses terjadinya gerhana bulan ini sebagai berikut.
  1. Dimulai ketika Bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit oleh bayangan hitam. Bayangan hitam tersebut adalah bayangan dari Bumi.
  2. Setelah itu lama-kelamaan Bulan yang bulat akan tertutup semakin banyak hingga Bulan hanya terlihat sebagian dan semakin lama Bumi akan terlihat menyabit.
  3. Setelah Bumi menyabit, lama-kelamaan Bulan akan tampak menghilang karena tertutup oleh bayangan Bumi. Saat inilah kita tidak dapat melihat Bulan, Bulan seperti menghilang.
  4. Setelah Bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian kita akan menyaksikan Bulan kembali muncul dari arah pertama kali Bulan menghilang. Munculnya Bulan ini dimulai dari bentuk Bulan sabit, setelah itu Bulan tersebut semakin lama akan semakin terlihat setengah, dan semakin lama akan semakin utuh sehingga tampak seperti semula.

Kalender Masehi dan Kalender Hijriah
Perputaran Bumi mengelilingi Matahari (revolusi bumi) dan perputaran Bulan mengelilingi Bumi (revolusi bulan) digunakan untuk menentukan tahun Masehi dan tahun Hijriah. Sistem penanggalan Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi bumi. Sistem penanggalan Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi bulan.


1. Tahun Masehi
Tahun Masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari. Tahun Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi bumi (waktu yang diperlukan Bumi untuk sekali mengelilingi Matahari). Kala revolusi bumi adalah 365 ¼ hari. Satu tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut.
Nama BulanJumlah HariNama BulanJumlah Hari
Januari31Juli31
Pebruari28/29Agustus31
Maret31September30
April30Oktober31
Mei31November30
Juni30Desember31

Tahun masehi pertama kali ditetapkan oleh julius cesar ( Romawi) pada tahun 47. Julius cesar menetapkan jumlah hari dalam satu tahun 365 hari. Berdasarkan kala revolusi bumi, 1 Tahun = 365 1/4 hari. Sisa ¼ hari setiap tahun dikumpulkan sehingga setelah 4 tahun akan terkumpul menjadi 1 hari. Jadi setiap 4 tahun sekali, jumlah hari dalam 1 tahun = 366 hari dan disebut tahun kehabisat.


2. Tahun Hijriah
Tahun hijriah juga disebut tahun komariyah atau tahun bulan. Tahun hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi bulan ( waktu yang diperlukan bulan untuk sekali mengelilingi bumi). Kala revolusi bulan adalah 29 ½ hari sehingga jumlah hari dalam satu tahun = 29 ½ hari X 12 = 354 hari. Satu tahu hijriah dibagi 12 bulan,
Nama BulanJumlah HariNama BulanJumlah Hari
Muharam30Rajab29
Safar29Syaban30
Robiul Awal30Ramadhan30
Robiul Akhir29Syawal29
Jumadil Awal30Zulkaedah30
Jumadil Akhir29Zulhijah29/30

Kalender Hijriah juga mengenal tahun kabisat. Jumlah hari dalam tahun kabisat Hijriah 1 hari lebih lama dibandingkan tahun Hijriah biasa, yaitu 355 hari. Pada tahun kabisat Hijriah, jumlah hari dalam bulan Zulhijah adalah 30 hari. Berdasarkan hal tersebut, hari-hari besar Islam setiap tahun bergeser lebih awal 11 hari pada tahun Hijriah biasa, dan bergeser 12 hari pada tahun kabisat.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh duncan1890. Diberdayakan oleh Blogger.