Mengenal Lampung
Nuwo Sesat terdiri atas kata “Nuwo” yang berarti rumah dan “Sesat” berarti adat.
Berbentuk seperti rumah panggung, rumah ini diatur sesuai dengan kondisi alam Lampung yang dialiri banyak sungai.
Hunian ini dibuat membelakangi aliran sungai untuk mengikuti alur berpola rapat.
Selain itu, bangunan yang dibangun di atas permukaan tanah atau air ini dibuat untuk menghindari binatang buas.
Sejarah Rumah Adat Lampung
Sejak dulu, rumah adat Lampung memiliki fungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat, seperti purwatin atau penyeimbang adat.
Bentuknya sendiri menyerupai rumah panggung dan berbahan kayu berbentuk anyaman ilalang pada atapnya.
Namun begitu, atap ilalang telah tergantikan oleh genteng agar bisa melindungi atap dengan optimal.
Keunikan Rumah Adat Lampung
Terdapat beragam keunikan rumah adat Lampung yang terkenal.
Adapun keunikan tersebut adalah terdapat fondasi batu berbentuk persegi yang anti-mainstream dengan hunian pada umumnya,
Adapun fondasi tersebut kerap disebut umpak batu yang punya tiang penyangga 25 buah dengan tiang induk 20 buah.
Hunian tradisional ini juga punya papan kayu yang dibuat sejajar sebagai dinding.
Terdapat pula pintu kayu yang dipotong dan digabungkan dengan engsel serta rangka besi.
Jenis Rumah Adat Lampung, Nuwo Sesat
Selain memiliki nama yang unik, Nuwo Sesat juga memiliki beberapa jenisnya, lo!
Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Sesat Balai Agung
Jenis rumah adat ini biasa digunakan sebagai ikon.
Sebagai tempat pertemuan para penyimbang adat atau biasa disebut dengan purwatin, tempat ini sering digunakan untuk musyawarah atau pepung adat di Balai Agung.
Untuk dapat memasuki Sesat Balai Agung, kamu terlebih dahulu harus melewati jambat agung atau tangga.
Di sepanjang jambat agung terdapat payung berwarna putih, kuning, dan merah sebagai lambang kesatuan masyarakat di Lampung.
Payung yang berwarna putih memiliki arti tingkat marga, payung berwarna kuning melambangkan tingkat kampung, dan payung berwarna merah melambangkan tingkat suku di Lampung.
Sesat Balai Agung juga memiliki lambang burung garuda yang dipercaya sebagai kendaraan Dewa Wisnu pada zaman dahulu.
2. Nuwo Balak
Nuwo Balak yang berarti rumah besar merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal penyimbang adat atau kepala suku.
Rumah yang memiliki ukuran 30 x 15 meter ini memiliki beranda sebagai tempat untuk bersantai.
Bangunan utama Nuwo Balak ini pun terbagi menjadi beberapa ruangan lo, Property People.
Ada dua buah ruang pertemuan, satu buah ruang keluarga dan delapan buah kamar.
3. Nuwo Lunik
Nuwo Lunik yang memiliki arti kata “rumah kecil” ini merupakan bangunan yang biasa digunakan oleh masyarakat biasa.
Memiliki ukuran yang lebih kecil, rumah ini menjulang tanpa adanya beranda.
Ada beragam kamar tidur dan bagian dapurnya menjadi satu dengan bangunan utama.
Kemudian, atapnya berbentuk seperti perahu terbalik dan ada juga yang berbentuk seperti limas.
Bagian-Bagian Nuwo Sesat
Jika tadi sudah mengetahui beberapa jenisnya, sekarang Property People perlu mengenal lebih jauh bagian-bagian yang ada pada rumah adat Lampung.
Umumnya bagian-bagian rumah adat Lampung adalah seperti di bawah ini.
- Pusiban: area yang difungsikan sebagai tempat bermusyawarah
- Anjungan atau serambi: sebuah tempat yang digunakan untuk pertemuan kecil
- Ruang Tetabuhan: tempat yang digunakan untuk menyimpan alat-alat musik khas Lampung
- Ruang Gajah Merem: tempat istirahat untuk para penyimbang adat
- Ijan Geladak: tangga masuk yang dilengkapi atap atau rurung agung
- Kebik Tengah: tempat tidur anak
Bahan Bangunan Nuwo Sesat
Rumah adat ini mempunyai pondasi berupa batu yang berbentuk persegi.
Sering disebut umpak batu, benda ini memiliki tiang penyangga sebanyak 35 buah dan tiang induk sebanyak 20 buah.
Lalu, lantai dan dinding huniannya terbuat dari papan atau bambu yang disusun secara berjajar.
Bermaterial kayu, pintunya membentuk setangkup ganda dan atapnya memiliki ujung bubungan yang berpusat pada satu titik tengah di bagian atas.
Membuat Miniatur Rumah Adat Lampung
Maps Peta Provinsi Lampung
![]() |
Maps - Wikipedia |
Pakaian Adat Lampung
![]() |
Youtube - Web |
7 Makanan Khas Tradisional Lampung
1. Seruit
Seruit adalah makanan khas Lampung yang sering kali disajikan dalam berbagai acara besar seperti acara adat, pernikahan, dan kelahiran bayi.
Seruit terbuat dari ikan yang dibakar, lalu dicampurkan dengan berbagai macam bumbu seperti cabai, bawang merah, terasi, gula putih, garam, mangga kweni, dan tomat. Seruit akan semakin enak dimakan dengan sepiring nasi putih yang masih hangat.
Sementara itu, ikan yang digunakan di dalam seruit adalah ikan air tawar seperti baung, belida, mas, lais, dan patin. Ikan tersebut dapat disajikan secara terpisah dengan sambal seruit, dilumuri dengan sambal, atau dipotong kecil-kecil, dan dicampurkan ke dalam sambal.
2. Gulai Tempoyak
Gulai tempoyak juga merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari daerah Lampung. Makanan ini dibuat dari daging durian yang sudah matang. Selain daging durian, tempoyak juga dibuat dengan menggunakan sedikit garam dan difermentasi di dalam wadah kedap udara selama tiga hari berturut-turut.
Sensasi asam dan pedas dari tempoyak ini dapat diolah dengan menjadi sajian gulai. Sajian gulai yang umum di Lampung adalah dibuat dengan memakai ikan patin. Bumbu yang dicampurkan juga terdiri atas bawang merah, bawang putih, cabai, dan kunyit yang telah dibakar sebelumnya.
3. Gulai Balak
Gulai balak merupakan adalah makanan khas dari Lampung yang berbahan dasar daging kambing atau daging sapi. Masakan tersebut mempunyai cita rasa gurih pedas yang berasal dari pemakaian cabai dan santan.
Kuah dari gulai balak yang berwarna kuning berasal dari kunyit. Selain kunyit, masakan tersebut juga memakai rempah-rempah seperti cengkeh, kapulaga, pala bubuk, kayu manis, pekak, adas, dan jintan.
Gulai balak di sini memiliki pengertian “besar”. Hal tersebut bukan berarti gulainya yang berbentuk besar atau disajikan dalam porsi yang besar, tetapi gulainya biasanya hanya disajikan saat tertentu, misalnya Idulfitri, Iduladha, dan hajatan besar, sehingga tidak tersedia setiap saat.
Gulai tersebut lama-kelamaan dikenal dengan nama gulai balak yang berarti “gulai yang hanya ada saat makan besar”.
4. Pindang Patin Palembang
Kuah pindang patin tentu saja menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Lampung. Makanan dengan pindang patin yang nikmat ini mirip dengan sajian khas masyarakat Palembang.
Cara membuatnya adalah dengan memasak ikan patin segar dengan memakai racikan bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, serai, belimbing sayur, dan daun salam. Sementara itu, jenis ikan pindang yang digunakan juga beragam, ada ikan pindang patin dengan kuah bening hingga yang dicampur dengan memakai tempoyak.
5. Gabing
Gabing merupakan makanan khas Lampung yang terdiri atas batang kelapa muda yang direbus dan dipotong-potong. Gabing sering kali dimasak dengan memakai campuran santan, sehingga rasanya terasa gurih. Makanan ini biasanya juga ditambahkan dengan potongan daging untuk menambah cita rasanya.
Langkah pertama yang dilakukan untuk membuat gabing adalah memotong batang kelapa muda dengan ukuran sedang, selanjutnya rebus dan masak hingga benar-benar mendidih, lalu tiriskan dan masukkan bumbu opor maupun santan, tambahkan sedikit cabe rawit yang masih utuh, panaskan sejenak dan sajikan.
6. Umbu
Umbu merupakan sajian masakan berupa rotan muda yang direbus hingga teksturnya benar-benar empuk. Rasa umbu ini mirip dengan pare karena ada rasa pahitnya.
Makanan khas Lampung tersebut sering kali dibuat menjadi oseng-oseng atau dijadikan sebagai lalapan bagi seseorang yang suka dengan rasa pahit.
7. Pendap
Pendap sering kali disebut dengan batutuk dan ikan pais merupakan makanan tradisional masyarakat Bengkulu dan Lampung Barat. Resep makanan ini telah berakar sejak zaman nenek moyang dan pernah menjadi salah satu tema lagu yang dirilis dalam album lagu daerah Bengkulu sekitar tahun 1990-an.
Pandap terbuat dari daging ikan yang dihaluskan dan dicampurkan dengan berbagai bumbu seperti bawang merah bawang putih, dan cabai. Pandap dimasak dengan cara dikukus. Sementara itu, ikan yang dpakai untuk membuat pandap biasanya adalah ikan tongkol. Proses memasaknya dapat dikatakan cukup lama, yaitu sekitar delapan jam.
10 Alat Musik Tradisional Lampung
1. Gambus Lampung
2. Gamolan
3. Kompang atau Khaddap
4. Bende
5. Membling
6. Serdam
7. Harmonium atau Akordion
8. Kerenceng atau Terbangan
9. Talo Balak
10. Sekhdap dan Bekhdah
3 Senjata Tradisional Lampung
1. Terapang
2. Badik Lampung
3. Taji Ayam
Tidak ada komentar